Sunday, April 08, 2007

Cerita paling panjang ttg permohonan kepada Allah

aku bingung banget untuk buat judul yang tepat (kali ini maafkan jika penyebutan terlalu subjektif dengan Aku) setelah mengalami kejadian yang sangat dan terlebih sangat menyesalkan dan menyesakkan hati. Bingung mau berbuat apa hanya terasa bodoh dan super lelah hati ini. Ini memang tentang sebuah perasaan yang baru saja aku alami dalam kesempatan yang nggak sempat berbalas, mungkin ini berita paling konyol yang pengen aku tulis di blog.Tapi masa bodoh lah??

apa ya kok jadi kebingunan begini untuk memulai menuliskannya.Sama halnya dengan kebingungan hati dan pikiran yang sulit banget untuk diredam..cailah..Allah sebelum hamba berbagi dalam blog ini, maka kabulkanlah permohonan Hamba diatas agar suatu saat dalam waktu dekat; hamba bisa menemukannya kembali.Amin.Pokoknya Allah Maha Keren euy!!!

Aku nggak tahu sebenarnya apa yang terjadi saat mata ini pertama kali melihatnya. Jantung terasa sempit dan sulit untuk menarik helaan nafas panjang. Rasanya aku ingin langsung tergeletak mati saja didepannya.Saking nggak mampu untuk mengucapkan "hai" barang sebentar untuk memulai percakapan. Tapi bodoh hal itu nggak bisa aku lakukan secara cepat dan begini dosanya akibat menerapkan gaya jaim yang nggak ada juntrungannya itu...ah sialan banget aku ya?

Terus terang saja, ini kali pertama aku mengalami perasaan tak menentu seperti ini. Gundah gulana atau ada istilah lain aku nggak mengerti;yang jelas nggak enak banget deh! Iih jadi senewen banget deh seperti anak ABG yang baru kasmaran. Mungkin ini yang Ojid bilang dengan "serendipity" sewaktu ngobrol bareng di hoka-hoka bento Gambir setahun yang lalu.Aduh kenapa nggak aku tegur saja dia tadi dan kenapa aku hanya bisa menatapnya saja dari jauh bahkan banyak kesempatan yang seharusnya sudah tercipta.

Aku memang harus bilang bahwa ada magnet kuat yang membuat aku harus berpaling ke belakang saat memasuki areal mall. Jam saat itu menunjukkan kurang lima menit lagi azan maghrib berkumandang dan tiba-tiba saat menoleh, dia tepat di belakang langsung tersenyum.Dan jess ada desiran yang numpang lewat aku jadi salah tingkah. Jarang-rasanya aku harus menoleh kalau berjalan kecuali ada sesuatu yang signifikan, dan dia bagi aku sangat signifikan malam ini.Oh Allah betapa indahnya dia bagiku...hamba takut sekali tak bisa melupakannya malam ini?

Aku cuma bergumam diam saat dia langsung mendahului maju melangkah ke depanku tanpa berkata sedikitpun. Menatapnya dari belakang saja sudah membuat suasana sore itu begitu teduh dan syahdu..walah-walah...maaf kebetulan memang minggu sore ini Palembang sedang turun gerimis seolah merestui pertemuan kami berdua.Glek!

Aku tahu kenapa dia tersenyum saat aku tak sengaja menoleh ke belakang tepat di pintu masuk mall. Mungkin dia juga ingin menegurku duluan.Ampuuuun pede banget sih? Ah enggaklah yang jelas betapa mulianya dia dengan menawarkan senyuman kepada orang yang nggak dikenalnya. Tapi kok cuma senyum doank sih kan jadi belingsatan begini akhirnya...tahu nggak sih dia akibat ulahnya itu, hati ini jadi nggak enak banget dan susyeh kompromi untuk tenang.

Ooo help me...bantuin donk bagaimana caranya menentramkan hati biar nggak gelisah begini?Aku cuma pengen kenalan doank, tahu namanya, tinggal dimana, dan no hape itu saja nggak banyak kan?

bagaimanapun aku harus say thanks to Allah yang telah membuat skenario hidupku hari ini begitu mempesona dan indah banget. Akhirnya aku nekad mencoba membututi dia dari jauh, paling nggak aku bisa tahu apa yang sedang dilakukannya di Mall ini? Wualah kelupaan ternyata adzan sudah berbunyi, terpaksa harus ke Musholla dulu.Eits dia kok sudah menghilang. Ah kacau aku langsung berjalan cepat dan mencoba menyusuri tiap lorong dan Nihil dia hilang begitu saja...

Selepas sholat maghrib, aku coba untuk kembali menyusuri lorong tempat terakhir aku melihatnya. Tapi sungguh kecewa, sama sekali dia tak tampak. Kemana dia? lemas rasanya saat itu, terlebih aku tahu tempat terakhir yang aku lihat dia berdiri didepan toko CD software. Tapi kemana dia selanjutnya aku masih bingung.

Aku menjadi orang yang paling bodoh rasanya berdiri diantara laluan orang yang berbelanja dan sesekali mencoba menengok setiap toko untuk berharap kembali menemukannya. Terus tanpa lelah sedikit demi sedikit setiap lantai pertokoan aku coba untuk selidiki dan mencoba beberapa kali menerka toko yang kira-kira sedang dikunjungi. Tapi nggak ada sama sekali dia, atau jangan-jangan dia sudah keluar?

Akhirnya aku coba jalan terakhir untuk kembali ke tempat semula dimana aku menemukannya terakhir kali.Nothing to lose saja siapa tahu memang jodoh ketemu disana. Dan Alhamdulillah, dia tepat berdiri ditempat semula dia meninggalkanku.Ualah rasanya hati ini teramat sangat ingin segera pecah dan mulut ini ingin menjerit menyebut namanya. Tapi tunggu dulu, sampai saat ini aku sendiri nggak tahu dia itu siapa sebenarnya? lagi-lagi aku jadi salah tingkah dan bingung mau berbuat apa saat sudah 10 meter didekatnya. Akhirnya aku pura-pura saja berhenti dan melihat etalase toko didepanku sambil berharap dia akan bergeser dan juga ke etalase toko yang sama dengan ku berdiri. Sambil aku rancang kata-kata yang tepat untuk memulai perkenalan...

Ah brengsek...ternyata saat aku pura-pura melihat ke dalam etalase toko isinya kok pakaian dalam cewek semua dan kelupaan lagi sama dia yang akhirnya untuk kedua kali dia menghilang. Kali ini rasanya harus main tebak-tebakan karena kebetulan area-nya dekat pintu keluar dan ada kemungkinan dia harus memutuskan untuk pulang.Langsung ku uber dan nihil nggakk terlihat sama sekali dia, akhirnya aku langsung bergerak cepat masuk kembali ke Mall dan kali ini perburuan cukup sulit karena saat masuk baru nyadar kalau didepanku ada enam lorong yang panjangnya lebih dari 20 meter.Ini artinya untuk masuk setiap lorong ada kemungkinan dia akan berada di lorong yang lain dan tidak saling bertemu seperti dalam permainan labirin.Ah...ampuuuun deh.

Dan fren, kali ini aku harus menyerah rasanya nggak sanggup lagi mencari dia. Selama berulang kali saya susuri enam lorong tersebut tapi nggak membuahkan hasil.Nggak enak rasanya sama penjaga toko yang terlihat sudah menaruh curiga dengan beberapa kali berpapasan. Ah konyol banget sih hidupku kali ini? Aku juga mulai merasakan getaran itu kembali hadir dan sungguh membuatku tersiksa saat membayangkan dia beberapa kali dalam bayangan hadir di setiap toko yang aku lihat. Sampai jam delapan malam akhirnya aku putuskan untuk menghentikan aksi konyol ini dan sampe lupa alasan kenapa ada di Mall?

Akhirnya karena bingung, aku coba masuk ke sebuah toko DVD film. Mencari-cari film yang bisa mengisi hari-hari luang.Untuk sementara dia sepertinya terlupa. Ada beberapa film yang akhirnya aku pilih untuk dibawa ke rumah dan saat memilih judul terakhir tanpa direkayasa dan dimanipulasi si dia hadir begitu saja disampingku. Oh Tuhan kenapa tidak kau beritahu kalau dia sudah lama berada di Toko ini...boleh nggak ya aku berteriak kalau sudah menemukannya kembali.Jangan!!! Begitu kira-kira kata hati ini berbisik malu-maluin aja. Jadinya ya pura-pura lagi cari Film di box yang sudah kuacak-acak dari awal biar dapet kesempatan emas untuk menegurnya. Contoh kata yang sudah kupersiapkan,"Cari Film apa?" Atau "O suka film itu ...... juga ya?" atau menawarkan "Sudah nonton film ini, belum?" pokoknya ada beberapa kalimat yang sudah kupersiapkan dan tinggal nunggu kesempatan saja.

Sampai akhirnya kesempatan itu datang untuk memulai percakapan. Aku tepat berada disampingnya...Eh tiba-tiba kok malah ada orang yang nyempil ke bagian tengah seperti menyerobot box film-film korea gitoh. Ah brengsek banget nih ibu bangkotan!! Dan saat itu juga dia langsung keluar toko tanpa membeli satupun sedangkan aku harus membayar beberapa DVD yang sudah dipegang kasir dan hilanglah lagi serendipity itu...aku pengen banget ninju ibu tua yang ceriwis itu...tapi gak mungkin lah.

Saat keluar, dia berada di toko yang lain yang tak terlalu jauh dengan toko semula tapi nggak mungkin aku mengejarnya.Alasan apa untuk kesana karena nggak mungkin aku masuk ke toko bunga? Nungguin dia diluar, mungkin akan membuatnya jadi takut dan bisa mencemari nama baikku yang sudah sangat baek? Akhirnya ya terpaksa ngeliat dia dengan duduk nyantai di tempat rehat yang jaraknya lumayan jauh sekitar 50 meter tapi jelas banget kok buat aku mengawasinya.

Dan kali ini skenario ku adalah mencari cara yang tepat untuk berpapasan dan paling nggak hal itu cukup menjadi bukti kalo aku nggak tengah menguntitnya (padahal?) Saat dia tengah ada disuatu lorong maka aku cari lorong laen yang memungkinkan kami untuk bertemu saling berhadapan satu sama lain, tapi sayangnya nggak dapet-dapet. Dia kok lincah banget bergeraknya, saat aku baru nyampe dia sudah duluan berbalik arah dan begitu sebaliknya sampai akhirnya kesempatan itu datang dan kami pun mulai bertatapan kembali seperti semula bertemu..alamak enggak kuuuuuaaaat.. dan saatnya menyapa satu...dua....ti...tut..tut..tut..tut...sialan alert hape punya dia kok berbunyi gitu.Akhirnya kita cuma berpapasan saja tanpa bertegur sapa karena dia sibuk ngobrol dengan seseorang di seberang sana yang ku tak tahu siapa? Kekasihnya kah, temennya kah? Nyokapnya kah? Saudaranya kah?...auh ah gelap? dan nggak mungkin rasanya aku meneruskan sikap seperti ini yang secara tiba-tiba aku sudah di tempat parkir dan dia masih berada di mall atau dimana?

Saatnya pulang lah?Aku starter motor racingku dan mulai berjalan keluar mall namun sungguh tak mudah melupakannya malam ini. Yang kuingat hanya wajahnya saja yang teduh dan menentramkan dan sulit rasanya buatku membuat bayangannya lepas.Karena sepanjang jalan hingga saat ini, Dia terus mencoba bermain petak umpet denganku...hingga akhirnya aku bermohon hanya pada Allah, agar kelak aku bisa menemukannya kembali dan jika memungkinkan aku ingin dia menjadi soulmateku.Aku yakin banget kali ini bisa bertemu kembali dengannya entah kapan??? Tapi Palembang kan luas banget namun sempit juga ya....bingung ah? Pokoknya aku pasti bisa ketemu dia lagi.Kalopun nggak menjadi bagian dari hidupku, wajah itu akan terus ku ingat dan inilah kisah paling indah yang pernah aku alami betapa cinta itu mengalir apa adanya tanpa ada rekayasa.Tapi tunggu dulu apa benar ini Cinta atau hanya nafsu saja?