Tuesday, July 26, 2005

ada hal yang harus kita tahu setiap kejadian

Saya ingin menceritakan pengalaman yang barusan pagi tadi terjadi. Seperti biasanya sebelum menuju ke kantor, saya selalu mengantarkan saudara saya yang kebetulan satu arah dengan lokasi kantor saya. Nggak ada yang spesial dengan kegiatan antar-mengantar tersebut. Karena sudah menjadi rutinitas setiap pagi yang tak akan mungkin terlewatkan.

Kebetulan pagi tadi, ada kecendrungan akan turun hujan yang sangat lebat. Beberapa kali saya mesti mengusap tangan yang kebasahan akibat rintik. Karena rintik yang semakin banyak, saya berfikir kalau hujan akan segera turun dan saya segera mencari tempat yang membuat saya nyaman berteduh.

Nah kejadiannya baru saja bermulai disini. Saat hendak membelokkan motor saya ke salah satu ruko tiba-tiba dari arah belakang muncul seseorang pengendara motor lainnya menabrak bagian belakang sehingga membuat saya terhentak dan jatuh. Crash...keras sekali bunyi benturannya.Terus terang ini kali pertama saya mengalami kecelakaan. Alhamdulillah nggak terlalu parah dan saya masih bisa bernafas lega kondisi motor saya pun nyaris nggak lecet. Yang membuat saya cemas justru kondisi yang menabrak saya. bapak setengah baya itu bersama istrinya dan seorang anak kecil yang saya taksir umur 3 - 4 tahun terperangkap oleh tindihan motornya sendiri.

Saya pun merasa kasihan terutama dengan anak yang menangis kesakitan akibat tindihan motor tersebut.Entah karena panik atau merasa bersalah,tiba-tiba (ini khas orang palembang pedalaman yang saya tak suka..bukan mengecilkan mereka)
bapak tersebut marah-marah dan langsung menyalahkan tanpa kompromi. Saya pun terhentak dengan makian dia yang diluar kepalang. Saya nggak menduga, kata-kata bapak itu sungguh membuat saya miris. Padahal kalau saya membela diri, saya bisa menang dan orang-orang yang berusaha menolong saya pun pasti akan membela. Tapi saya hanya diam sembari mendengarkan setiap kata..yang saya yakin dan alhamdulillah saya tersadar bahwa itu hanyalah keluhan orang kecil yang takut untuk dimintai ganti rugi ketika saya melihat mata penuh kepasrahan pada istrinya. Sesekali saya melihatnya begitu ketakutan dan tak tahu mau berbuat apa...

Kali ini hati saya pun tergugah..saya dengarkan semua apa yang dilontarkan oleh bapak itu dengan langsung menggandeng anaknya yang masih menangis tanpa banyak berkata. Saya hanya prihatin dengan kondisi anaknya yang sedikit luka mengeluarkan darah...dan berusaha menolong sedikit materi untuk biaya berobat. Allah..hati ini langsung bergetar ketika permohonan maaf dan ucapan terima kasih yang banyak keluar dari mulut ibu itu sambil menangis.

Entah kekuatan apa yang membuat saya begitu yakin kalau ibu sedang dihimpit kesulitan. Hati ini terasa nyaman sekali dan akhirnya bapak itu pun benar-benar terdiam nggak meneruskan makian khas palembang.Saya hanya tersenyum dan merangkul tangannya mengulurkan maaf. Sekali lagi keajaiban datang...bapak itu pun akhirnya menangis walau nggak terlalu. Saya jadi iba dan dari situ saya bisa merasakan betapa hidup mereka yang sulit dan nggak mau dizolimi dengan orang lain walaupun mereka yang berbuat.

Sampai disitu aja ceritanya...maaf saya nggak bisa cerita banyak..intinya saya ingin berbagi hikmah saja buat kalian..maaf kalau belum berkenan...intinya apa ya?

Monday, July 11, 2005

Banyak cara mengusir jenuh

Kadangkala kita merasa bingung mau melakukan sesuatu? Hal ini berpengaruh dengan kondisi emosi kita yang cenderung ga' stabil dan membuat hati menjadi bimbang menentukan hal-hal yang akan diperbuat agar kebingungan ga' menjadi sesuatu yang menyebalkan.

Nah..ngomongin masalah bingung biasanya kita sendiri belum tahu tentang segala sesuatu yang membuat kita tidak bisa bertindak secara kreatif. Kebanyakan karena minim pengalaman atau minus pergaulan bila kebingungan disebabkan oleh kecendrungan hari yang monoton.

Coba kalau kita 'berani' memutuskan sesuatu untuk explore kegiatan yang selama ini belum pernah kita lakoni. Contoh kecil aja nih, coba jalan sendiri dari rumah ke tempat yang belum pernah kamu kunjungi. Atau cari jalan raya yang banyak poon rindangnya terus telusuri, perhatikan setiap orang yang kamu jumpai..pelajari kalau mereka menyebalkan kamu bisa merasakan bahwa ada orang aneh didunia ini. Kalau ada yang membuat kamu tertawa, pastinya ada lagi orang didunia yang senantiasa membuat kamu bahagia..pokoknya cari terus peluang untuk membuat hari kamu jadi ga' jenuh. Banyak cara kan?

Tuesday, July 05, 2005

Tentang kekecewaan

ada energi negatif yang mengalir di pagi hari..tatkala melihat salah satu koran...bukan karena isi berita ataupun headline yang sedang hot. Tapi ini masalah integritas, bahasa manajemen profesionalisme. Ya..saya sedang menyalurkan energi negatif akibat ulah wartawan yang ingkar janji..pengen marah..ah itu bukan tabiat saya. Saya hanya memendam saja dalam hati semoga ada hal lain yang bisa menjadikan saya lebih legowo atas hal-hal yang kurang berkenan dihati ini. Sifat manusiawikan bila saya ingin marah..tapi marah juga tak menyelesaikan masalah.

Ini bermula saat turnamen golf sabtu lalu (2/07/05). Kebetulan saya diberi amanah untuk mengkoordinir media dalam rangka meliput acara dimaksud. Ada kekecewaan sebetulnya dengan salah satu media yang mengklaim sebagai media terbesar di daerah ini. Sudah lebih dari tiga hari saya mengkonfirmasi media tersebut untuk meliput acara. Awalnya tidak ada masalah, mereka bersedia untuk meliput. Pada saat hari pelaksanaan, ternyata wartawan dari media tersebut belum juga datang. Padahal inti acara ada pada saat itu, sayang sekali momen yang penting tidak terekam. Maka saya pun mengontak kembali, dan saya menghadapi masalah dengan sinyal handphone mereka yang sulit dihubungi. Akhirnya..saya pun coba sms saja..dan alhamdulillah mereka datang walaupun telat itupun dipenghujung acara. Saya mencoba bersikap mengerti dengan tugas kewartawanan yang menuntut banyak peliputan dalam satu waktu.

Mereka pun saya perkenankan meliput acara turnamen golf tersebut dengan segala keterbatasan waktu dengan segala kompensasi yang mereka minta dan saya sanggupi.

Kekecewaan saya akhirnya memuncak, setelah saya tunggu tiga hari ternyata berita tentang turnamen golf walaupun bukan berita yang besar namun sangat penting untuk bargaining image ke masyarakat. Padahal mereka sendiri yang menjanjikan untuk turun cetak pada hari setelah peliputan. Akhirnya karena sudah kadung kecewa, saya pun mengontak wartawan itu kembali.

Jawabannya sungguh sangat mengecewakan. Saya hanya berusaha menahan nafas dalam. Untuk mengecek kembali atas pernyataannya bahwa even tsb sudah naik cetak. Bahasa wartawan itu sungguh membuat saya pusing, saya ga' akan menceritakannya namun sungguh membuat saya miris nggak ada sikap cek & ricek atas semua komentarnya. Saya ga' terbiasa untuk marah dan mengcounter semua yang diucapkannya. Karena saya pikir berbantahan bukan sikap profesional sejati...dan akhirnya saya hanya berujar dengan seramah mungkin silahkan cek kembali pada hari kapan berita tersebut dimuat dan saya akan minta maaf.

Akhirnya dia mengakui kesalahannya. Sebagai manusia yang beriman..tentu saja saya maafkan. Dan dia berjanji untuk kesekian kali akan menaikkan berita turnamen golf yang sudah basi bagi saya besok....ah energi negatif itu akhirnya tersalurkan setelah saya mencurahkan semua dalam tulisan ini. Mudah-mudahan besok dia tidak ingkar janji......

Monday, July 04, 2005

ada maut di mana-mana

Idenya mungkin konyol tapi memang harus....
Aku ingin menulis tentang sesuatu hal yang aku tak tahu apa yang akan ku tulis?
Maka kubiarkan saja tuts-tuts ini bergerak mengikuti apa yang terlintas...

Ternyata banyak bahaya yang mengancam disekitar kita...mulai dari lingkungan tempat kita tinggal, jalanan yang kita lalui, bahkan mungkin tempat yang telah kita tuju, entah kantor, sekolah, kampus, pasar. Intinya maut ada dimana-mana..aku selalu bergerak dalam setiap jengkal bayangan kematian.

Ah..terlalu seram ya tulisan diatas? Tapi gimana lagi..cuma itu yang terbersit saat ini. Idenya dimulai belakangan hari ini saat hendak berangkat ke kantor. Ada saja ulah pengendara motor atau mobil yang membuat jengkel. Entah menyerobot masuk dalam antrian lampu merah, atau memotong jalur pintas tanpa kompromi dan hal konyol lainnya yang tidak mengindahkan hak orang lain. Bahkan ada beberapa yang nyaris menimbulkan kecelakaan. Maka saya pun berfikir bahwa maut tengah mengintai saya....

Sejak dua hari lalu setelah training esq..saya pun selalu berusaha untuk mendahulukan hak orang lain dalam berlalulalang di jalanan. Ah biar saja mereka memotong atau mendahului saya dengan gaya ugal-ugalan yang penting saya sudah berusaha untuk mementingkan keperluan mereka yang mana tahu jauh lebih penting ketimbang datang ke kantor tepat waktu....Ah dunia ini memang indah...dan saya pun sekarang menikmati setiap perjalanan meniti kematian...

Sunday, July 03, 2005

tentang bahagia

::dan bahagia itu pun akhirnya ketemu....

Mungkin aneh?Ada apa dengan kebahagiaan. Semua orang pasti sangat merindukan hal itu. Banyak cara yang mereka lakukan untuk mendapatkan rasa bahagia. Wajar, dan itu fitrah yang diberikan Allah buat semua makhluk....

Kebahagiaan itupun akhirnya kutemukan dalam satu waktu mencari hakekat diri yang terbelenggu oleh kesombongan diri. Astagfirullah...ternyata bahagia itu dekat sekali dengan diri ini. Hati yang senantiasa bersih, dengan selalu berlapang dada yang membuat hati ini menjadi berbunga-bunga bak mawar merah yang tengah mekar.Ada nuansa kedamaian saat hati ini mau menerima hal yang terjadi pada setiap tindakan. Ridho' bahasa kerennya...

Pokoknya nggak bisa mendefinisikan bahagia dalam satu kalimat. Ada ruh kemuliaan yang terjadi dalam setiap tindakan. Ghirah (semangat) untuk menjadikan hari penuh manfaat dan menciptakan kepuasan untuk berbagi itu yang membuat saya bahagia....

....terima kasih buat Mas Sena, Si Kembar Ismet & Iswak, Pak Bambang yang telah mengajarkan arti bahagia dalam setiap momen yang kita lewati bersama kemaren....