Tuesday, September 13, 2011

karena gw peduli (2)

..gw lanjutin lagi...

semaleman gw masih kalut mengenai pertemanan yang dijalani sama si A. Kejadian di diskotik sampai sekarang melekat kuat dibenak dan pikiran gue.Mungkin hal yang sama terjadi pada si A,bisa saja dia semakin membenciku. Tapi banyak anomali yang membingungkan.

Setelah gue membidikkan flash kamera handphone, dan meninggalkan ruangan maksiat tersebut.Gue masih berhenti sebentar diparkiran hanya sekedar ingin tahu apakah dia mengejar dan ingin menghajar gue.Sejam gue tungguin didepan pintu, si A sama sekali ga nampak.Mungkin saja dia masih melanjutkan acara diatas dengan teman-temannya.

Akhirnya gw inisiatif untuk pulang saja ke rumah.Pagi itu yang gue inget hujan gerimis turun. Seolah-olah langit Jakarta merasakan kesedihan gue.Sepanjang perjalanan,yang gue pikirkan adalah betapa tidak bergunanya gue sebagai teman.Jelas-jelas ada temen gue yang sedang 'sakit' dengan kegiatannya tapi gue ga berdaya untuk menolongnya. Terkesan naif bahkan bokis untuk gue sendiri.

Gue sengaja jalan kaki untuk menetralisir pikiran kacau gue. Cuma doa, doa, doa yang mengiringi langkah kaki tanpa sadar gue sudah sampe dirumah dengan selamat.Jarak Hayam wuruk ke Utan Kayu dengan lika-liku jalan pintas yang gue lalui ada mungkin 10 KM. Selang beberapa menit kemudian setelah gw merebahkan diri bbm gue bunyi dan itu tepat pukul 12.14 AM rupanya si A yang kasih pesan sbb :


Hufff kesannya sombong banget.Ah emang dia ga pandai dalam berkomunikasi hanya ucapan satu atau dua kata yang selalu dia lempar.Dan biasanya setelah itu dia akan mulai menunjukkan eksistensi dirinya di status dengan kegalauan seperti gambar profile yang depresi dsb. Kawan seberat apa sih kehidupan lo sampe begitu sakaw melarikan diri dari semua orang?

Esoknya gue ga mau terlalu fokus dengan apa yang telah terjadi.Gue cuma sesekali berdoa setiap gue inget dia.Bahkan rasa benci tiba-tiba muncul ketika gue ingat semua gerakan dance dia yang tak terarah dengan pasangannya.Bah!!! Terlalu banget mencari kebahagiaan dengan tindakan yang konyol.Yang gue ingat cuma satu dia terlihat sangat najis dan gue yakin kalo dia melihat rekamannya pun pasti akan sangat malu.Gue sengaja membuat pikiran-pikiran yang bisa membuat gue ga harus rugi kehilangan teman seperti dia.Orang yang tolol merusak dirinya sendiri dan masa depannya. Tapi seketika gue membuat pernyatan tersebut gue langsung sadar, kalo dia butuh orang yang bisa mengingatkan dia.Kasihan dia,tolonglah dia.Dia butuh teman selalu itu yang terngiang-ngiang.Walaupun konsekuensinya gue harus disakiti atau dibenci sama dia bagi gue itulah resiko dalam berteman.Bersyukur gue ditanamkan sifat-sifat seperti ini sama keluarga.Dan rasa bencipun ga pernah berbekas sama sekali.

No comments: