Monday, September 12, 2011

karena gw peduli

gw ga tahu tiba-tiba saja terbangun ketika sebuah pesan BBM dari seorang teman masuk sekitar setengah jam lalu.Biasanya gw cuekin mengingat waktu sudah tengah malam.Namun tetap gw baca dan berfikir cukup lama untuk mencerna apa yang ditulisnya.Iya sesuatu yang fatal bila saya tak mulai sadar dengan status BBM yang saya buat empat jam lalu.Hmmm fatal menurut gw adalah bagaimana sebuah persahabatan bisa tercemar oleh sikap gw yang menurut pesan teman tadi terlalu lebay/over.

Yap status BBM yang gw tulis mungkin biasa saja bagi yang telah membacanya namun tidak buat gw,temen yg telah mengingatkan, dan seseorang yang gw tuju.Secara sederhana gw mau jujur kalau status gw tertulis begini: "Saatnya menghabiskan tahu kriuk". Bisa diperhatikan bahwa kalimatnya sangat standar hanya sebuah pesan kecil bahwa gw kepengen menghabiskan sebuah makanan ringan yang bernama tahu. Namun bisa jadi sangat tidak sesederhana itu.

Gw sejak 40 hari terakhir tepatnya seminggu sebelum bulan puasa lalu, ditambah bulan ramadhan dan sekarang sudah hari ke-10 pasca lebaran tengah mengalami hubungan yang kurang baik dengan seseorang. Yap, sebuah komunikasi yang terputus walaupun berusaha gw sambung namun masih sangat susah untuk tersambung baik.

Sebuah pertemanan bisa jadi kandas akibat ulah kecil kita yang tidak menyenangkan buat sahabat yang selama ini begitu gw beri perhatian ekstra.Saking ga rela dengan apa yang dia lakukan menurut kacamata pribadi sampe harus masuk ke dalam batas wilayah pribadi dia. Konyol rasanya dengan sikap gw tersebut bahkan terlihat begitu protektif dengan membatasi ruang geraknya yang jujur gw lakukan itu hanya ingin menunjukkan kepedulian.Tapi ternyata salah.

Apa yang harus gw lakukan ketika melihat sahabat yang gw sayangi ternyata melakukan tindakan yang orang awam-pun tahu bahwa itu tindakan yang salah? misalnya dia suka menghabiskan waktu dengan orang-orang yang tidak ia kenal bahkan baru kenal sekalipun di tempat yang tidak semestinya dia lakukan. Pergi ke diskotik menurut gw bukanlah tindakan yang salah.Bagaimanapun setiap orang punya hak untuk menghibur dirinya masing-masing. Namun bisa jadi salah,jika cara dan yang tujuan kita ke diskotik bukan untuk mencari hiburan melainkan melegalkan hal-hal konyol seperti mengkonsumsi narkoba, alkohol,dan hooked up dgn seseorang hanya utk memenuhi nafsu semata.Yang pada akhirnya dia sendiri bingung bahkan terlalu naive untuk mengatakan bahwa tindakannya sudah benar karena tidak ada yang memberitahunya atau dia sendiri tahu dgn tindakannya bahkan merasa malu jika hal ini diketahui oleh orang lain.

Ilustrasi diatas sejujurnya terjadi dan gw begitu sayang dengan seseorang yang melakukannya tersebut.Sebut saja nama sahabat gw itu A. Gw mengenal karakter A sebagai sosok sederhana dan jujur.Secara penampilan dia sangatlah standar bahkan sangat biasa saja tidak terlalu mengikuti tren. Yang penting menurutnya cocok dan nyaman,entah berpakaian,berbicara,dan juga tindakan.Ini kesan yang gw sandangkan kepadanya.

Hubungan gw sangatlah menyenangkan bersamanya.Bahkan boleh dibilang kalau ada rangking untuk seorang sahabat.Gw akan menempatkan dia di urutan teratas seseorang teman yang sangat berarti dalam hidup. Bukan apa2,sejak Februari 2011 sd saat ini cuma dia yang selalu menemani aktivitas gw.Hmm tampaknya gw yang memilihnya. Dalam perjalanannya gw sengaja mengajak dia untuk menyukai apa-apa yang gw sukai walaupun ada beberapa yang tidak.

Si A ini sangatlah unik.Gw sendiri menganggap dia introvert.Jadi harus befikir sekian kali untuk mengajaknya keluar.Secara pasti gw agak sulit menjelaskan kemauannya.Selain sangat susah ditebak,pendiam,penuh misterius dan hal lainnya.Namun tanpa sengaja pula dia akan sangat open dan bercerita tentang kegalauannya baik di pekerjaan maupun kehidupan pribadinya.Hmmm ya dia memang sangat galau boleh dibilang sangat labil pula.Hal ini yang akhirnya membuat gw untuk memutuskan ingin bersamanya selalu.Sebagai seseorang yang dapat dia percayai dalam segala hal, namun berakhir seperti yang gw tulis diatas.

Gw yakin banyak alasan kenapa dia melakukan hal-hal konyol diatas.Namun rasa sayang gw mengalahkan tindakan lain yang bisa gw pilih dari sekadar menterornya untuk berhenti melakukan semua perbuatannya yang berbahaya.terutama Narkoba.Pas tahu kalo dia mengkonsumsi barang haram tersebut,gw seperti dihantui trauma masa lalu ketika tanpa sengaja mendengar sahabat gw meninggal overdosis.Dan gw ga ingin kejadian tersebut menimpa si A dan bisa jadi membuat kesalahan yg sama dengan membiarkan sahabat gw terjebak masuk dalam kehidupan hitam tersebut.

Namun gw melakukan kesalahan yang membuat si A akhirnya menjauh. Gw serba salah dan tentu saja sangat menyesal waktu melihat dia berada di diskotik dengan segala kegiatan kasat mata memuakkan tersebut.Gw ga bisa berfikir lagi,pada saat tahu dia suka menghabiskan waktunya di diskotik yang masuk dalam kategori diskotik berbahaya dan dengan bangganya dia selalu menceritakan bahwa dia enjoy pergi te tempat tersebut dikarenakan setiap gw paksa cerita, dia akan bilang bahwa dia menemukan kebahagiaan bersama orang-orang yang peduli dengannya.Yang entahlah seketika itu juga hati gw akan miris dan berdetak cepat ingin memarahinya namun selalu gw tahan.Dalam beberapa kesempatan gw sudah pernah menunjukkan sikap tidak setuju dengan tindakannya.Namun dia selalu saja tak peduli sampai akhirnya seminggu sebelum puasa gw marah besar dengan memberikan sugesti bahwa tindakan bodohnya harus segera dihentikan. Dia tidak terima dengan apa yg gw perbuat.

Entah seperti sebuah rasa bersalah esoknya gw ingin minta maaf.Namun sulit untuk menghubunginya.Terus gw coba beberapa kali sampai malam. Tetap saja sulit untuk dihubungi. Gw coba kontak teman terdekatnya juga nihil dan tidak tahu kabarnya. Gw semakin merasa bersalah.Gw takut ucapan semalem yang membuat dia jadi depresi karena gw yang telah mencampuri urusan pribadinya.Ditengah rasa putus asa, akhirnya gw berhasil menelpon nomor lainnya dan dia mengangkat namun tanpa bicara sama sekali. Hanya suara musik hingar bingar yang terdengar. Akhirnya gw coba tiga kali responnya juga sama, dia angkat namun tanpa bersuara dan membiarkan gw mendengar suara musik itu lagi. Tanpa pikir panjang gw memberanikan diri pergi menyusulnya. Butuh kesabaran untuk membujuknya dapat keluar dari tempat maksiat tersebut.Karena setelah tiba di lokasi gw masih takut untuk masuk ke diskotik di kawasan hayam wuruk Jakarta tersebut.Pertama penampilan gw tidak menunjukkan kepantasan untuk berada disana.Gw hanya mengenakan tshirt produk kartu prabayar yang untungnya dilindungi dengan jaket sehingga tertutup dan sandal jepit. Gw takut kalau masuk bakal diusir oleh petugas keamanan disana.Yang gw lakukan hanya mengirim pesan memintanya untuk segera pulang sambil menunggu disebuah restoran cepat saji selama satu jam lebih.Selama menunggu mata gw tidak lepas memandangi orang-orang yang keluar masuk diskotik tersebut.Semuanya sangat aneh bahkan terlihat banyak anak-anak labil yang batang hidungnya terlihat sangat miskin,pakaian kucel,tidak berkelas dan sejenisnya.Akhirnya karena menunggu terlalu lama dan tidak ada respon, gw berusaha mendekat sambil mengamati apakah dengan penampilannya seperti gw bisa masuk ke dalam? Untungnya gw bisa menyusup masuk setelah ada sekelompok orang yang terlihat antre dan tanpa pikir panjang gw gabung dan berharap petugas menganggap kalau gw adalah bagian dari kelompok tersebut.

Sampai dilokasi gw masih melihat banyak keanehan disekitar lobby diskotik,baru akan memencet tombol lift secara kebetulan keluar tiga orang dengan salahsatunya terlihat berlumuran darah dikepalanya dan beberapa petugas tampak menyuruh mereka segera keluar dari lokasi itu. Masuk ke ruangan yang sangat gelap dengan beberapa sorotan cahaya laser yang menyilaukan bukanlah perkara mudah untuk menemukan sahabat gw tersebut.Lagipula gw juga ga tahu apakah diskotik ini tempat dia berada? Berbekal keyakinan yang membuat gw teramat yakin kalo si A ada dilokasi yang sama.

Butuh kejelian dan juga insting yang kuat untuk menemukannya,selain ruangan yang sangat gelap gw harus pinta memanfaatkan efek sorotan cahaya untuk menemukan sosoknya. Berulang-ulang gw susuri satu persatu sisi diskotik tersebut. Sepertinya nihil dan ga akan ketemu.Ditengah keputuasaan tidak berhasil menemukannya akhirnya gw berpura2 untuk enjoy menikmati apa yang ada dengan berdiri disalah satu pojok.

Entah seperti sebuah jodoh, satu persatu orang yang menghalangi pandangan gw mulai menyingkir dan tepat satu meter gw liat dengan kepala mata sendiri si A sedang asyik masyuk bercengkarama dengan seseorang sambil menggoyangkan seluruh badannya. Terlihat dia sangat kelelahan dan memaksakan diri.Boleh dibilang gw bisa menilai bahwa cara dugemmnya ada yang aneh.Seketika gw diam,begitu dingin pandangan gw tanpa bisa berbuat banyak hanya menonton semua aktivitas dia dengan pasangannya. Mulut ini keluh, mata tak bisa berkedip lagi.

Takjub dengan apa yang gw lihat bahkan sepanjang gw melihatnya hanya untaian doa yang bisa gw beri untuknya.Seperti ada tembok kaca penghalang yang tebal antara gw dan si A.Niat gw untuk mengajaknya pulang sirna seketika, gw cuma berdiam diri dan berkaca-kaca melihatnya. Baru gw sadari ternyata air mata gw mengalir setelah sekian lama susah keluar. Rasa sedih berkecamuk, dan gw cuma berani merekam video dengan durasi yang tak sampai 2 menit berharap suatu saat dia akan muak setelah melihat perbuatannya.

Akhirnya gw berniat untuk membiarkannya, namun ada sesuatu yang ingin gw tunjukkan kepadanya dan ingin kalau keberadaan gw disana diketahui dengan mencoba menembaknya dengan lampu blitz kamera handphone.Dia begitu kaget ketika tahu ada lampu flash menyala ke arah mukanya dan segera mengalihkan pandangannya. Setelah itu gw berlalu dengan sangat cepat takut ada petugas yang menangkap. Karena gw tahu tengah berada dipusatnya dunia malam serba hitam. Gw ga ingin disangka sebagai mata-mata ataupun apalah namanya?

...sudah mengantuk nanti gw coba update lagi...

No comments: